FAKTA HUKUM, Jumat (24 Oktober 2025). JAKARTA - Pemerintah menggelar dialog dengan sejumlah jurnalis di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (24/10/2025), sebagai bagian dari evaluasi satu tahun kinerja pemerintahan di bidang energi dan sumber daya mineral (ESDM).
Hadir dalam pertemuan tersebut Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo, Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari, serta Wakil Menteri Sekretaris Negara Juri Ardiantoro.
Dalam kesempatan itu, Prasetyo Hadi menegaskan bahwa dialog rutin dengan awak media merupakan wujud komitmen pemerintah untuk terus memperkuat komunikasi publik dan transparansi informasi kepada masyarakat.
“Pemerintah ingin memastikan setiap kebijakan dan capaian dapat dipahami secara terbuka oleh publik. Keterlibatan media menjadi bagian penting dari upaya membangun kepercayaan dan partisipasi masyarakat,” ujar Prasetyo.
Sementara itu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memaparkan sejumlah capaian penting dalam pengelolaan energi dan sumber daya mineral selama satu tahun terakhir.
Ia menyoroti peningkatan investasi di sektor energi baru terbarukan, penguatan ketahanan energi nasional, serta langkah strategis dalam transisi energi berkelanjutan.
“Kita terus mendorong transformasi energi hijau melalui investasi yang inklusif dan berkeadilan.
Evaluasi ini menjadi bahan penting untuk memastikan arah kebijakan ESDM semakin tepat sasaran,” kata Bahlil.
Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo menambahkan bahwa dialog seperti ini akan menjadi agenda rutin sebagai sarana pemerintah menjaring aspirasi publik serta memperkuat kolaborasi dengan berbagai komponen bangsa.
“Kami ingin menciptakan komunikasi dua arah antara pemerintah, media, dan masyarakat, agar setiap program prioritas berjalan lebih optimal,” jelas Angga.
Pemerintah menegaskan akan terus membuka ruang partisipasi publik dalam proses pembangunan, terutama di sektor strategis seperti energi dan sumber daya mineral, demi mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
(Red)
